Home » , , , » 9 TIPS Terbaik Menghindari Kecelakaan Saat Mudik Lebaran

9 TIPS Terbaik Menghindari Kecelakaan Saat Mudik Lebaran

Ilustrasi Kecelakaan Kendaraan Bermotor

Mudik, or Pulang Kampung, is an Indonesian term for the activity where migrants or migrant workers return to their hometown or village during major holidays. (wikipedia.org)

Disebutkan di wikipedia bahwa Mudik, atau Pulang Kampung, adalah istilah Indonesia untuk kegiatan dimana migran atau pekerja migran kembali ke kampung atau desa mereka selama liburan besar.

Tradisi pulang kampung tahunan ini biasanya terjadi menjelang liburan keagamaan, khususnya libur Hari Raya Umat Islam, Idul Fitri atau Lebaran. Tradisi mudik ini terjadi di sebagian besar pusat kota, khususnya Ibukota Jakarta, kota dimana banyak orang mengadu nasib, kota pendatang, kota yang akan terasa kosong saat libur lebaran. Kekosongan ini terasa saat jutaan orang keluar dari kota Jakarta menuju ke kampung halamannya masing-masing. Wikipedia pun menyebutnya eksodus masal, yang menyebabkan kemacetan dimana-mana terutama di ruas jalan trans-jawa dan pantura.

Seiring dengan bertambahnya jumlah kendaraan di jalanan, resiko terjadi kecelakaan lalu lintas pun meningkat. Penyebabnya bermacam-macam namun yang paling banyak adalah karena kelalaian pengendara sendiri. Kelalaian itu diantaranya adalah kendaraan yang tidak layak dipakai untuk perjalanan jauh, kelelahan, mengantuk, tidak sabaran, ugal-ugalan, kendaraan kelebihan kapasitas, dan lain sebagainya.

Jika anda berencana akan mudik tahun ini, ada baiknya anda meningkatkan kewaspadaan ketika mengemudi kendaraan dan simak beberapa tips berikut ini untuk menghindari kecelakaan:


1. Hati-hati dan Waspada

Kunci utama keselamatan anda di perjalanan adalah berhati-hati saat mengemudi dan waspada terhadap ketidakhati-hatian pengemudi kendaraan lain. Memang terdengar klasik namun sebenarnya cukup sulit dilakukan, karena kehati-hatian disertai kesadaran akan tanggung jawab itu sulit.

Contoh sederhana, jika pengendara mobil/ motor sudah bersikap hati-hati, masihkah menggunakan handphone saat menyetir? Masihkan salip kiri-kanan sembarangan? Masihkah menerobos lampu merah dan melawan arus?


2. Sopir Berpengalaman

Sebaiknya anda menggunakan sopir yang mahir dan berpengalaman, jangan mengandalkan sopir yang baru belajar mengendarai kendaraan, baik mobil ataupun motor. Jalur lalu lintas mudik tentu bukan jalur yang mudah, apalai jika jalannya rusak dimana-mana. Anda dapat menurunkan resiko kecelakaan jika menggunakan sopir yang berpengalaman.


3. Waspadai Jalanan Rusak

Jika anda perhatikan, jalanan di negara kita itu unik karena biasanya hanya bertahan kurang lebih satu tahun. Jika timing perbaikannya tidak tepat dengan waktu libur lebaran, anda akan menemui banyak kendala di perjalanan karena jalan rusak, berlubang dimana-mana. Pacu kendaraan dengan wajar, dan tetap waspada terhadap kondisi jalan, ambil langkah antisipasi seandainya anda mendapatkan informasi bahwa rute yang akan anda tempuh ada jalan rusaknya.


4. Waspadai Pengemudi Kendaraan Lain

Inilah yang cukup sulit, karena sehati-hati apapun anda, belum tentu pengendara lain akan berhati-hati seperti anda. Kewaspadaan mutlak anda perlukan agar dapat mengambil langkah antisipatif ketika menghadapi pengemudi lain yang tidak hati-hati. Perhatikan selalu jalanan, pastikan anda di jalur yang benar, waspada ketika mengemudi di belakang kendaraan lain, ketika akan pindah jalur, belok, berhenti, ataupun putar balik.

Jika melibatkan ketidakhati-hatian orang lain, anda harus sadar bahwa apapun dapat terjadi. Contoh sederhana, jika anda sudah dengan tertib menyalakan lampu sein saat akan belok, jangan menganggap pengemudi kendaraan lain akan tahu dan peduli. Begitu juga sebaliknya, jika kendaraan di depan anda akan belok atau pindah jalur, anda jangan mengganggap pengemudi di depan anda akan menyalakan lampu sein. Lebih baik tetap waspada, perhatikan, dan jaga jarak.


5. Ketahui Blind Spot (titik buta) Kendaraan Anda dan Orang Lain

Titik buta (Pengemudi Kendaraan) adalah  salah satu bagian dari sekeliling kita (pengemudi) yang tidak terlihat saat mengemudi karena alasan tertentu, dan karena jangkauan pandangan yang terbatas dari kaca spion.

Titik buta paling mudah diketahui adalah titik buta sepeda motor, yaitu tepat dibelakang motor sejajar satu garis. Sementara titik buta kendaraan lain seperti mobil, mobil box, truk dan bis akan lebih banyak karena posisinya lebih tinggi, badan kendaraan lebih lebar, dan kemungkinan terhalang muatan.

Titik buta inilah yang kadang menjadi alasan saat terjadi tabrakan dan korban terseret jauh. Seperti kasus beberapa tahun silam, dimana anak kecil tertabrak truk dan terseret beberapa kilometer. Pengemudi truk tersebut baru sadar ketika orang-orang disekelilingnya menunjuk-nunjuk ke arah truk yang dikemudikannya.

Cara untuk mengurangi resiko kecelakaan karena titik buta ini adalah dengan tetap menjaga jarak dengan kendaraan di depan anda. Ini juga akan mengurangi resiko tabrakan beruntun seandainya di depan anda ada yang mengerem mendadak.



6. Beristirahat Ketika Lelah

Kelelahan dapat membuat anda kehilangan konsentrasi, cepat emosi, dan mengantuk. Ini tentu berbahaya tidak hanya untuk anda sendiri, tetapi juga untuk orang lain. Sebaiknya cari tempat untuk beristirahat sekalian mengistirahatkan kendaraan anda.


7. Pastikan Kondisi Kendaraan Layak

Kelayakan kendaraan merupakan syarat utama perjalanan aman, nyaman dan selamat. Berikut ini beberapa hal utama yang harus anda cek dari kendaraan anda:
- pastikan kemudi stabil dan power steering berfungsi baik.
- ban tidak gundul sehingga mengurangi resiko ban slip karena tidak dapat mencengkram jalanan dengan sempurna. Tekanan angin disesuaikan dengan jumlah beban yang akan diangkut.
- rem berfungsi baik
- lampu-lampu berfungsi baik, terutama lampu depan, lampu sein, lampu rem, termasuk sistem kelistrikan kendaraan anda.
- tersedia ban cadangan

Jika memang anda tidak dapat mengecek kondisi kelayakan kendaraan anda, sebaiknya servis terlebih dahulu di bengkel terpercaya, untuk memastikan kendaraan anda layak untuk perjalanan jauh.


8. Jadilah Pengemudi yang Baik

Menjadi pengemudi kendaraan yang baik diantara berjuta pengemudi bodoh di sekeliling kita memang akan terasa cukup sulit. Namun setidaknya harus dimulai dari kita, dari diri kita sendiri. Perbuatan bodoh yang dapat mencelakakan diri sendiri dan orang lain misalnya sebagai berikut:
- menerobos lampu merah karena tidak sabar.
- menyetir kendaraan melawan arus.
- tidak memakai perangkat safety kendaraan (helm dsb).
- berputar di tempat yang dilarang.
- menerobos pintu perlintasan kereta api.
- parkir atau berhenti di tempat yang tidak semestinya.
- mengemudikan kendaraan zigzag serasa di arena balap.
- melanggar pembatas jalan.
- nyalip kendaraan di belokan (biasanya marka jalan berupa garis tidak putus-putus).
- menelepon atau membaca SMS saat mengendarai kendaraan.
- memaksa melewati jalan yang di-perboden.
- memaksakan muatan sehingga overload.

Sebagai pengemudi kendaraan yang baik dan bertanggungjawab, kita harus menganggap bahwa jalanan bukan tempat yang aman. Kita harus tetap fokus saat mengendarai kendaraan. Segala tindak-tanduk dan efeknya akan menjadi tanggung jawab pengemudi.


9. Gunakan Aplikasi Android atau Google Map

Anda dapat menggunakan GPS yang dikombinasikan dengan aplikasi navigasi atau Google Map untuk mencari rute terbaik. Namun tetap hati-hati dan waspada, jangan sampai fokus malah teralih ke smartphone/ GPS. Gunakanlah aplikasi ini dengan bijak, atur sesaat sebelum berangkat, review rute yang dianjurkan aplikasi/ google map, kemudian tempelkan di docking dan gunakan navigasi suara (voice navigation), agar anda tidak harus selalu melihat ke layar GPS/ smartphone. Akan jauh lebih baik jika orang di samping pengemudilah yang menggunakan aplikasinya, agar pengemudi tetap fokus ke jalan.

Tetap ingat bahwa penggunaan aplikasi navigasi ini hanya untuk mencari rute terbaik, melihat jalan mana yang macet parah sebelum anda ikut terjebak macet, atau mencari tempat istirahat. Jadi jika anda tidak terbiasa menggunakan aplikasi navigasi ini (apalagi jika mengemudi sendiri), sebaiknya tidak digunakan saat mengemudi.

Thanks for reading & sharing Guidance and Tips

Previous
« Prev Post

0 comments:

Posting Komentar

Translate to Your Language